Detikbanua.com, TANAH BUMBU – Polsek Simpang Empat menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Vharellya Putri (19) di Jalan Insgub Gang Pelita IV Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu, Rabu (18/06/2026)
Rekonstruksi diwarnai kericuhan saat keluarga korban mencoba menyerang pelaku yang digiring masuk kedalam mobil usai menjalani 13 adegan rekonstruksi.
Bahkan dalam rekonstruksi tersebut, ibu korban sempat berteriak histeris dan menyebut pelaku sebagai pembunuh.
Kegiatan rekonstruksi turut menghadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri setempat, Pengacara tersangka serta sejumlah saksi.
Kapolsek Simpang Empat, AKP Toni Haryono melalui Kanit Reskrim, Mihrab mengatakan rekonstruksi ini memang harus digelar. Tujuannya, untuk melihat secara komperhensif runutan kasus pembunuhan yang dilakukan tersangka
“Rekonstruksi berjalan lancar, ada 13 adegan yang diperagakan tersangka,” katanya.
Usai rekonstruksi, saat tersangka digiring petugas masuk mobil, keluarga korban emosi dan geram hingga berupaya menyerang tersangka.
ORANG TUA KORBAN ANGKAT BICARA
Orang tua korban, Tio Daniarto dan Purwati angkat bicara soal kematian anaknya di Jalan Insgub Gang Pelita IV, Rabu (18/06/2025).
Dengan nada menahan emosi, Tio mengungkapkan, tersangka inisial HA (23) merupakan anak buahnya di tempat usahanya (warung makan).
“Saya berjualan soto lamongan di samping toko 99. Pelaku ini sudah ikut sama saya kurang lebih 4 tahun dan sudah saya anggap seperti anak sendiri,” ucap dia datar.
Tersangka ini, sambung dia, dua bulan sebelum kejadian memang pernah mengungkapkan perasaannya menyukai korban (Vharellya).
“Namun saya katakan nanti dulu dia baru lulus pondok,” terang dia.
Sebelumnya, warga Kabupaten Tanah Bumbu dihebohkan dengan kasus pembunuhan yang terjadi pada 11 Mei 2025 silam di Jalan Insgub Gang Pelita IV Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu.
Polisi menyebut Pelaku HA yang sedang beristirahat di kamar merasa terganggu oleh suara keributan. Ia lalu menghampiri korban AZD (11) dan langsung melakukan penganiayaan menggunakan senjata tajam jenis parang hingga korban mengalami luka serius.
Kakaknya, Vharellya Putri (19), keluar dari kamar mandi saat mendengar teriakan dari sang adik. Ia pun diserang di bagian perut dengan pisau hingga tergeletak di dapur.
Kedua korban sempat dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Namun nyawa Vharellya tak tertolong. Ia meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif pada Selasa (13/5/2026) subuh.
Saat kejadian, seorang adik laki-laki korban yang masih kecil sempat menyaksikan serangan itu.
Ia lalu bersembunyi di kamar dan menghubungi ibunya yang sedang berada di luar rumah.
Ibu korban kemudian meminta bantuan tetangga mereka yang datang melalui pintu belakang. Namun pelaku keburu melarikan diri lewat pintu depan.
Pada hari yang sama saat kejadian, sekitar pukul 19.00 Wita, Unit Reskrim Polsek Simpang Empat berhasil menangkap pelaku di Desa Saring, Kecamatan Kusan Tengah. “Pelaku langsung diamankan bersama barang bukti berupa pisau dan pakaian korban,” ujarnya.
